Demi Hilangkan Jejak 'Bos Besar' Bu.nuh Brigadir J, Kubu Ferdy-Sambo dari Berbagai Daerah Datang ke Jakarta
Demi Hilangkan Jejak 'Bos Besar' Bunuh Brigadir J, Kubu Ferdy Sambo dari Berbagai Daerah Datang ke Jakarta
Kubu Ferdy Sambo dari berbagai daerah dilaporkan datang ke Jakarta demi membantu sang 'Bos Besar'.
Hal itu diungkap Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD bertepatan dengan HUT ke-77 RI pada Rabu, 17 Agustus 2022.
Dia menuturkan bahwa kedatangan grup mantan Kadiv Propam Polri itu ke Jakarta terjadi beberapa hari sebelum penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka.
"Ketika Sambo akan pecah telurnya itu kan, sebenarnya sudah ada keyakinan 3 atau 2 hari sebelumnya ya tapi kok lambat terus nih," tutur Mahfud MD, Rabu, 17 Agustus 2022.
Dia pun mengungkapkan bahwa terjadi tarik-menarik di internal Polri terkait pengungkapan kasus kematian Brigadir J yang sebelumnya disebut akibat tembak-menembak dengan Bharada E.
Akan tetapi, setelah ditelusuri, ditemukan fakta bahwa tidak ada tembak-menembak, melainkan Brigadir J ditembak hingga tewas.
"Yang saya dengar, memang di Polri itu terjadi tarik-menarik," ucap Mahfud MD.
Tidak hanya konflik di internal Polri, kubu Ferdy Sambo bahkan rela datang ke Jakarta demi menyelamatkan sang 'bos besar'.
Mereka datang dari berbagai daerah untuk membantu Ferdy Sambo menghilangkan jejak dan menghalangi proses penyidikan.
"Bahkan grupnya Sambo itu konon dari daerah-daerah meskipun nggak ada tugas di Jakarta, datang ngawal ke situ," kata Mahfud MD.
"Menghalangi, upaya menghilangkan jejak itu dan menghalang-halangi penyidikan," ujarnya.
"Siapa penyidik mau nanya itu tuh di anu gitu (dihalangi), sehingga agak lama," ucapnya menambahkan.
Akibat lambatnya proses pengungkapan kasus Brigadir J ini, Jokowi sampai memanggil Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo ke Istana.
Selaku Presiden, Jokowi ikut gemas melihat bagaimana Polri tidak juga mengumumkan Ferdy Sambo sebagai tersangka ke hadapan Publik.
"Presiden lalu manggil Kapolri dulu hari Senin tuh ketika tersangkanya sudah 3 tapi yang diumumkan ke publik masih 2," tutur Mahfud MD.
"Terus Presiden manggil Kapolri, diberitahu supaya diselesaikan," ujarnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored, Kamis, 18 Agustus 2022.
Jokowi juga menuturkan bahwa dia memberikan kepercayaan bahwa Listyo Sigit Prabowo mampu menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya sederhana ini.
Akan tetapi, dia menekankan agar pengungkapan kasus ini jangan sampai berlarut-larut, karena bisa menghilangkan kepercayaan publik kepada Polri.***