Terbongkar Semua, Kejahatan Ferdy Sambo Berani JuaI Istri dan Anak Buah hingga 36 Polisi M4ti Jiwanya demi Tutupi Kem4tian Brigadir J
Terbongkar Semua, Kejahatan Ferdy Sambo Berani Jual Istri dan Anak Buah hingga 36 Polisi Mati Jiwanya demi Tutupi Kematian Brigadir J
Mabes Polri tidak main-main dalam membongkar kejahatan yang diduga telah dilakukan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Jenderal bintang dua ini diduga telah "membunuh" banyak orang demi memuluskan kebohongannya agar dipercaya satu rakyat NKRI.
Untuk membongkar semua, saat ini Mabes Polri yang membentuk tim khusus alias timsus masih bekerja keras demi menyelamatkan institusi Polri dari dampak besar kejahatan Ferdy Sambo.
Jalan Polri seakan lancar tanpa hambatan setelah adanya penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka.
Hal itu bisa dilakukan setelah Bharada E sebagai eksekutor Brigadir J mengaku jika skenario soal baku tembak, hingga kasus pelecehan seksual yang didalilkan Ferdy Sambo ternyata adalah sebuah rekayasa.
Atas munculnya kasus kejam tak berperikemanusiaan ini, publik seakan terus memeoloti kasus tersebut, agar tidak sampai ada skenario baru yang merusak nalar dan pikiran rakyat.
Nama Ferdy Sambo menjadi trending di dunia maya maupun di dunia nyata. Dugaan berbagai kejahatan Ferdy Sambo pun turut dikaitkan dengan kasus besar.
Mulai dari dugaan sebagai king judi online, hingga dugaan ada rekayasa pada kasus KM 50 yang menyebabkan para pengawal Habib Rizieq meninggal secara tidak wajar, yakni dieksekusi di jalanan.
Struktur kerajaan Kaisar Irjen Ferdy Sambo soal dugaan kasus 303 viral di media sosial. [Twitter]
Sepak terjang jenderal bintang dua ini benar-benar membuat publik terheran-heran mengapa di tubuh Polri ada manusia yang sekejam itu.
Kekejaman Ferdy Sambo ini dikuliti seorang pengacara bernama Saor Siagian seperti dilihat dari YouTube Indonesia Lawyers Club.
Terlihat dalam video tersebut, ada beberapa narasumber yang kesemuanya membahas Ferdy Sambo.
Namun, dari banyak narasumber, pengacara yang juga aktivis, Saor Siagian yang paling berani "menelanjangi" Ferdy Sambo.
Dalam acara itu, Saor Siagian mengulas kembali bagaimana skenario awal yang dibuat Ferdy Sambo sangatlah sadis.
Ferdy Sambo melibatkan sejawat dan anak buahnya di tubuh Polri untuk mereka skenario betapa bejatnya korban Brigadir J hingga wajar untuk ditembak mati dalam sebuah baku tebak.
Setelah kejadian, Ferdy Sambo masih berakting. Saor Siagian mengatakan, Ferdy Sambo mencoba menceritakan kembali peristiwa saat pemeriksaan yang dilakukan Timsus kepada Ferdy Sambo.
Ferdy mengatakan, dirinya meminta maaf terhadap institusi dan menyatakan bela sungkawa kepada almarhum Brigadir J.
"Saya masih ingat betul. Waktu dia (Ferdy Sambo) diperiksa oleh timsus. Kemudian dia (Ferdy Sambo) mengatakan dengan gagahnya begini, saya minta maaf terhadap Institusi Kepolisian. Turut berduka cita pada saudara almarhum Brigadir J. Terlepas apa yang dilakukan, apa namanya martabat terhadap keluarga saya," kata Saor Siagian yang terlihat banyak menekankan sebutan nama Ferdy Sambo.
Namun dibalik itu semua, Ferdy Sambo justru mengorbankan, bahkan menjual istrinya, Putri Candrawathi untuk membuat pengakuan keji yang tak pernah dilakukan Brigadir J.
Putri Candrawathi disebut membuat laporan palsu, jika dirinya telah dilecehkan Brigadir J dengan tujuan untuk membenarkan jika nyawa Brigadir J harus dicabut paksa.
"Ternyata apa yang terjadi. Dia (Ferdy Sambo) jual istrinya. Kemudian membuat laporan palsu dengan pelecehan seksual. Tapi, fakta detik ini. Fakta hukum bahwa itu sudah digagalkan. Artinya, dia mampu jual keluarganya hanya satu desain kebohongan yang sangat serius. Sekarang ternyata telah dijerat pasal 340," kata Saor Siagian tegas dan serius.
Saor Siagian lantas menyebut apa yang dilakukan Ferdy Sambo sangat menjijikan dan sadis.
Setelah merenggut satu nyawa anggota Polri secara paksa dan sadis, kini Ferdy Sambo juga menyiksa secara perlahan puluhan anggota Polri lainnya untuk saling menutupi kejahatan sang jenderal.
Ada 36 anggota Polri yang disiksa karirnya bahkan bisa saja mati oleh tindak tanduk otak Ferdy Sambo untuk menutupi kejahatan kemanusian yang telah dilakukannya.
"Ini menurut saya sesuatu yang menjijikkan. Bagaimana Anda masih bicara harga diri. Ada seorang jiwa raganya mati, namanya Yoshua. Kemudian ada 36 orang lain polisi yang jiwanya mati," jelasnya.